Ilustrasi Swab |
Informasi yang Dihimpun Media ini, Koordinator Bidang Administrasi gugus tugas penanganan dan pencegahan Covid-19 Kabupaten Tanimbar (KKT) Dr. Theodorus Resiloy, membenarkan kalau saat ini pasien tersebut beserta tiga orang saudaranya, telah diisolasi pada Puskesmas Lorufun. Langkah tersebut diambil Gustu setempat, pasca mendapat hasil pemeriksaan yang dikeluarkan oleh laboratorium kesehatan di Ambon.
"Hasil swabnya telah keluar tanggal 25 Agustus kemarin. Sedangkan bersangkutan sudah berada di kapal dan sementara melakukan perjalanan laut ke Saumlaki," katanya.
Alhasil, Gustu KKT melakukan rapat dan mengambil keputusan bersama yakni tidak mengizinkan untuk para penumpang tersebut turun di pelabuhan Saumlaki. Kemudian, Gustu juga melakukan koordinasi cepat dengan Pemerintah Provinsi Maluku, agar mendatangkan tenaga medis khusus untuk melakukan Swab terhadap 123 penumpang yang sementara berada di kapal dan hasil Swab tersebut kemudian secepatnya langsung dikawal untuk dilakukan uji lab.
"Kami mengambil keputusan ini dengan mempertimbangkan faktor kemanusiaannya. Karena Pemprov juga tidak bersedia menerima penumpang kapal ini jika harus kembali ke Ambon. Sehingga tidak ada cara lain, hanya dengan datangkan petugas untuk Swab mereka,” ujarnya.
Dimana empat orang tenaga medis dari Provinsi telah melakukan pengambilan Swab bagi ratusan penumpang tersebut. Dan hari ini (kemarin-Red) adalah hari kedua bagi petugas medis melakukan pekerjaannya di kapal. Dengan demikian, diperkirakan hasil Swab bagi ratusan orang tersebut barulah keluar pada pekan depan, Senin 7 September.
Dokter Theo yang juga menjabat Sekertaris Dinas Kesehatan ini, mengimbau warga kota dan sekitarnya untuk tidak panik sambil menunggu hasil Swab-nya diumumkan. Jika terjadi penambahan hasil yang positif, maka Gustu telah menyiapkan Protab penanganannya, dan rumah sakit umum daerah (RSUD) P.P. Magretti telah siap menampung pasien positif Covid-19 sebagai rumah sakit rujukan.
Untuk diketahui, di dalam KMP Sanus 34 terdapat sebanyak 123 penumpang yang akan turun di Saumlaki dan 101 merupakan tujuan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Akibat kecerobohan salah satu penumpang inisial AS ini mengakibatkan ratusan penumpang lain harus bertahan di kapal. Bahkan penumpang asal MBD juga ditolak masuk daerah tersebut. Akhirnya Pemda harus menggelontorkan sejumlah dana yang cukup besar untuk mendatangkan tim medis dari Ibukota Provinsi, lantaran di Bumi Duan Lolat ini belum ada alat Swab. (**)
0 Comments:
Posting Komentar