Wakil Menteri ATR/BPN RI, Surya Tjandra |
Ada beberapa rangkaian yang akan diikuti Wamen di beberapa daerah seperti Ambon, Kab. Seram Bagian Barat, dan Kab. Maluku Tengah. Di awal kunjungannya, Wamen berkesempatan mengunjungi Dusun Seri, Negeri Urimessing sebagai Pilot Project Kampung reforma, Jumat (19/02/2021).
Dalam arahannya, ia mengungkapkan dalam kunjungannya di bumi seribu pulau ini, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, yaitu batas tanah antar negeri yang masih menjadi pemicu perkelahian antar kampung.
"Katanya disini masih ada ribut antar Kampung/Negeri karena batas yang tidak jelas," katanya.
Dikatakan, hal ini tantangan negeri, berarti adat berperan, tetapi apakah adat betul-betul punya peran dalam memanfaatkan ruang terbatas tadi.
Hal lainnya, masih ada protes dari masyarakat, karena sudah mengurus tanah 30 tahun namun belum selesai.
"Karena kota ini makin berkembang jadi ada sengketa yang harus dibereskan," ungkapnya.
Olehnya itu, hal ini masih sementara dipelajari, karena harus menyiapkan berbagai hal.
Dijelaskan, sesuai program strategis nasional reform agraria, penataan aset terhadap kepemilikan pemanfaatan tanah, Presiden, Joko Widodo menginginkan agar tidak ada tanah yang tidak dimanfaatkan, tetapi harus mempunyai manfaat bagi masyarakat.
"Jadi tidak boleh ada yang menguasai seakan milik sendiri, dan tidak peduli sama orang lain, harus dijaga dan dirawat dan dimanfaatkan secara efektif," ujarnya.
Disitulah kata Wamen, tujuan kata ruang, yang menjamin memberikan manfaat bagi masyarakat bagaimana ruang tersedia dan bisa dimanfaatkan secara optimal. “Jadi harapan kami dan memang tugas berat BPN," tutupnya. (**)
0 Comments:
Posting Komentar