RADAR POS, TUAL - Keberadaan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) di Indonesia salah satunya adalah untuk membekali Peserta Didik dengan berbagai Ketrampilan Khusus agar dapat diaplikasikan di Dunia Kerja.
Namun saat ini Cenderung Kontradiktif karena melihat Realita Dunia Kerja belum terlalu Maksimal dalam menampung banyak Lulusan SMK.
Link And Match sebagai bentuk Program yang mengantarkan Keterkaitan (Link) atau Kompetensi Lulusan Pendidikan sepatutnya harus disesuaikan dengan Permintaan dan Kebutuhan Pembangunan berupa Kesesuaian (Match) atau hasilnya Cocok dengan Kebutuhan DUDI dalam Segi Kuantitas, Kualitas, Ragam, Kualifikasi dan Waktu.
Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Cabang Dinas Dikmen dan Diksus Kota Tual, Samsudin Rumaf, S.Pd saat membuka secara Resmi Kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka yang dipusatkan di SMK Negeri 2 Tual, Kamis (01/09/2022).
Rumaf melanjutkan bahwa, Mengoptimalkan Penerapan Link And Match sebagai upaya Relevansi SMK dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri adalah Wajib dan menjadi suatu Keharusan bagi SMK yang sudah ditetapkan sebagai Pusat Keunggulan.
"Salah satu Indikatornya adalah Teaching Factroy," kata Rumaf.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada SMK Negeri 2 Tual ini juga dihadiri oleh Koordinator Pengawas SMA - SMK Kota Tual serta menghadirkan Narasumber, Hasna Kabalmay dari SMK Negeri 1 Tual.
Diakhir sambutannya, Rumaf berharap dengan adanya Program Link And Match yang dipadukan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka ini dapat membantu pihak Sekolah dalam menjalin Kerjasama SMK dengan DUDI dengan Ragam Pendekatan.
"Seperti Competency Based Training (CBT) dan Strategi seperti Program MoU Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), penyelarasan Kurikulum, Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dan Uji kompetensi Keahlian (UKK) sehingga Link And Match akan Efektif dan menguntungkan kedua belah pihak," tutup Rumaf. (team)
0 Comments:
Posting Komentar