Dirinya mengungkapkan, warga Bumei sebagian besar punya lahan/kebun 2 Hektare dengan ukuran lebar 50 meter dan panjang 400 meter. Dikarenakan musibah banjir dimusim penghujan dan terjadi pengikisan tanah "Erosi" membuat lahan warga tersapu air Sungai hingga hilang 50 sampai 100 meter lahan miliknya.
Olehnya itu, ia mengharapkan sebagai warga masyarakat agar ada perhatian khusus dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku agar dapat melihat hal ini. Untuk segera melakukan Normalisasi Sungai guna pemasangan bronjong penahan air.
Untuk itu, dirinya meminta selaku Wakil Rakyat serta Instansi terkait agar segera melihat musibah banjir yang terjadi. Kalau tidak secepatnya ditindaklanjuti hal ini, maka yang akan menjadi korban masyarakat kecil di Negeri Bumei.
Lanjut dikatakan, jarak jalan Nasional dengan Sungai sekitar 100 meter. Akibat terjadi pengikisan oleh air kali jadi tersisah 50 meter mengakibatkan sungai menjadi melebar luas.
"Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama agar menjaga lingkungan dengan jangan menebang pohon sembarangan serta angkat matrial di dalam kali. Karena bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitar kita," pungkasnya. (RPT)
0 Comments:
Posting Komentar