RADAR POS, TANIWEL - Bertempat di Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dilaksanakan Momen Bakudapa antara Adik dan Kakak Warasiwa dan Lumalatal yang digelar sekali dalam Tiga (3) tahun pada, Rabu (26/06/2024).

Salayang Pandang yang dibacakan Adik Titalesi "Sejarah Negeri Warasiwa".

Sesudah terpecahnya Penduduk Nunusaku karena satu Perpecahan yang mengakibatkan Peperangan yang tak dapat Terkalakan lagi maka Rakyat yang merupakan Dati-dati mulai Bergerak untuk mencari tempat tinggal bagi Masing-masing, yaitu suatu tempat yang Aman dan Tentram.

Ada sebagian Masyarakat yang menujuh kearah Selatan, Barat, Timur dan Utara. Yang menujuh Arah Utara yaitu Kelompok Besar. Setelah mereka melakukan Perjalanan tibalah mereka disuatu tempat yang namanya Tamenasiwa.

Dari Tamenasiwa, mereka melakukan Perjalanan sampai di Sapulaulatale (Sapulaulatale Artinya Turun Kelaut Rata Besar).

Setelah tiba ditempat itu, sebagian besar Masyarakat Beristirahat sedangkan Orang Warasiwa dibawa Pimpinan Kapitan Latutuaparaya bersama dengan Orang Lumalatal turun kearah Utara Orang Lumalatal sebagai Perintis Jalan bagi Orang Warasiwa dan disitulah terjadi Gandong antara Orang Lumalatal dan Orang Warasiwa.

Sehingga, Orang Lumalatal disebut sebagai Kakak dan Orang Warasiwa disebut sebagai Adik. Dan dalam Perjalanan mereka tiba disuatu Air dan mereka menetap sementara disekitar Air itu.

Kemudian Orang Lumalatal yang disebut sebagai Kakak itu mengatakan kepada Orang Warasiwa sebagai Adik bahwa, Adik tunggu Kakak disini, Kakak pergi untuk mencari tempat tinggal.

Setelah mereka sampai diatas Gunung mereka mendapat tempat tinggal lalu tempat itu, disebut Lumalatal (Artinya Kampong Yang Terletak Diatas Gunung).

Namun karena Kakak pergi mencari tempat tinggal dan tidak kembali kepada Adik selama sembilan hari, sehingga Air itu diberi Nama Air Wara (Wara Artinya Tunggu). Sembilan Artinya Siwa dan disitulah muncul Nama Warasiwa.

Ditempat yang sama, Sekapur Siri yang Lencengan Pertama dibacakan Adik Amalohi Ruhulesi katakan, kedua Gandong Titalesi Amalohi Ruhulesi, sehingga dihari ini Kakak dan Adik bisa Bakudapa. Menurutnya, ini sangatlah Luar Biasa dan dirinya berharap dan semua agar pererat Tali Persaudaraan ini tidaklah akan berhenti disini.

Lanjut dikatakan, ada Momen yang sangat Penting sekali yang sebentarnya nanti juga dapat menyatuhkan para Orang Tatua dari pada Negeri Amalohi Ruhulesi dan Desa Lumalatal.

Oleh karena itu, ada Hal-hal sebagian besar yang perlu dijelaskan serta disampaikan Lewat Pencanagannya kedepan. Dan setelah tadi kita bersama mendengarkan Selayang Pandang maka disitulah Kisah Perjalanan setelah terjadi Peperangan di Nunusaku.

Untuk itu, maka semua Dati-dati dan Kelompok akan berpencar Masing-masing mencari Jalan untuk mencari titik Aman dan pada akhirnya Adik dan Kakak bisa Bersama-sama berjalan sampai di Air Wara.

Turut hadir: Camat Taniwel Timur, Kapolsek Taniwel Timur, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten SBB, Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Upulatu Negeri Karlutu/Warasiwa bersama Staf, Upulatu Desa Lumalatal bersama Staf, Ketua Saniri Negeri Karlutu/Warasiwa bersama Anggota, Ketua Saniri Negeri Amalohi Luhuresi, Ketua DPD Lumalatal/Titalesi, Ketua DPD Warasiwa bersama Staf, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Insan Pers. (RPT)

0 Comments:

Posting Komentar

 
Radar Pos © 2015. All Rights Reserved.
Top