SATREPS adalah Proyek Kolaborasi antara Pemerintah Jepang dan Indonesia, melibatkan berbagai NGO, Universitas dan Lembaga seperti JICA, BRIN serta Universitas seperti Universitas Tohoku, Universitas Pattimura dan Universitas Syiah Kuala.
Dalam Pertemuan tersebut, dibahas Langkah-langkah Konkret seperti Pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) untuk memantau Potensi Tsunami di Tanjung Latuhalat serta Pelaksanaan Workshop Edukasi Bencana.
Kaya menjelaskan, telah Berjumpa dengan Tim Peneliti dari Universitas di Jepang dan Indonesia, diantaranya Universitas Tohuku, Universitas Pattimura dan Syah Kuala, juga Lembaga JICA, BRIN yang telah melaksanakan Kegiatan Workshop di Ambon beberapa Waktu lalu.
Dirinya, mengakui Keberadaan Tim untuk mengembangkan Kerjasama dengan Mitra di Kota Ambon yakni, Pemerintah dan Lembaga Masyarakat lainnya guna Edukasi Bencana.
"Mereka juga Memasang CCTV Pantau Perkembangan Tsunami yang ditempatkan di di Tanjung Latuhalat Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna Peringatan dini," katanya.
Pj. Walikota menyampaikan Apresiasinya terhadap Program ini, dengan Harapan bahwa, Edukasi dan Transfer Pengetahuan dari Proyek ini dapat meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat Ambon terhadap Ancaman Bencana.
Kepala Tsunami And Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala, Syamsidik, katakan, Ambon dipilih sebagai salah satu Lokasi Penelitian karena Potensi Tsunami Akibat Gempa Bumi dan Longsor bawah Laut.
"Kajian ini diharapkan memperkaya Data dan Strategi Mitigasi Bencana yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah dan Masyarakat. Selain Ambon, Penelitian juga dilakukan di Bali dan Ibu Kota Nusantara (IKN)," ucapnya.
Untuk itu, Pentingnya Sinergi antara Pemerintah Lokal, Lembaga Riset dan Mitra Internasional untuk mengurangi Risiko Bencana dan melindungi Masyarakat. (team)
0 Comments:
Posting Komentar