RADAR POS, AMBON - Akibat Cuaca Buruk, sejumlah Rumah Warga dan Talud Penahan dihantam Ombak yang berada dipesisir Pantai Kobisonta, Wahai, Seram Utara (Serut) dan Pesisir Pantai Seram Selatan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku.

Alhidayat Wajo, SH Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Dapil Malteng, kepada sejumlah Media katakan, bahwa saya meminta Adanya Penanganan Serius kepada sejumlah Warga yang Rumahnya Terhantam Ombak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Dinas Terkait, Provinsi Maluku dan Kabupaten Malteng, agar segera Tanggap melihat Hal ini pada, Senin (03/02/2025). Yang bertempat di Coffee Ujung JMP. 

Bencana yang dialami oleh Masyarakat di Malteng, dimana di Daerah Pesisir Serut Raya dan Kemudian Pesisir Pulau Seram Bagian Utara dan Bagian Selatan, Rata-rata Struktur Tanahnya Berpasir, sehingga apabila Angin dan Gelombang yang Kuat menyebabkan Rumah dipesisir Pantai Terhantam Ombak, karena Talud Penahan sudah Patah dan tidak Layak.

Hal ini terjadi kemarin tanggal 02 February 2025. Kemudian pernah juga terjadi di tahun 2023 sekitar bulan Februari, Maret yang mana Kejadian di tahun 2023 pun tidak ada Penanganan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov). 

"Sebagai Anggota DPRD Provinsi Maluku dari Daerah Pemilihan Malteng, Alhidayat Wajo meminta kepada Pemkab Malteng, terkhusus kepada BPBD Kabupaten dan Dinas Teknis yang lain, kemudian BPBD Provinsi Maluku serta Dinas Teknis yang lain, agar dapat secepat mungkin, Tanggap Darurat terhadap Bencana dipesisir Pantai Daerah Seram Utara dan Selatan Pulau Seram, karena Strukturnya Berpasir," katanya.

Setelah Hasil Koordinasi saya tadi dengan beberapa Dinas, baik Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi dan Kabupaten Ternyata, Administrasi-administrasi Pelaporan yang disampaikan dari tahun 2023, sampai dengan hari ini tidak ditemukan.

Olehnya itu, saya meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) lebih Fokus pada Penanganan-penanganan Darurat Bencana dan juga lebih Fokus pada Penyelesaian Pasca Bencana.

"Ada beberapa Hal yang ingin saya sampaikan bahwa, Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2023, yang mana Tanggul Penahan Air Laut kemudian Rumah Warga yang sampai dengan hari ini juga belum dikerjakan dan belum Terealisasi. Nah kami berharap, agar Pemprov dan Pemkablebih Fokus," ucapnya. 

Ia berharap, agar beberapa Desa dipesisir Pantai di Pulau Seram, kemudian di Selatan yang Potensi terjadinya Abrasi Pantai menjadi Perhatian Khusus oleh Pemprov maupun Pemkab.

Untuk diketahui bahwa, di Negeri Kobi itu ada kurang lebih sekitar 14 Rumah Warga yang Terhantam Ombak di tahun 2023.

Untuk 2024 - 2025, Kejadian kemarin itu saya belum dapat Informasi Detailnya berapa Jumlah Rumah yang Terdampak juga di Negeri Pasahari di tahun 2023 itu ada kurang lebih sekitar 5 Rumah Warga dan satu Masjid. 

"Kemudian di Daerah Pesisir Pantai Wahai, sampai Kobisonta juga mengalami Hal yang sama disebabkan oleh Abrasi Pantai karena  tidak adanya Tanggul Penahan. Tanggul Penahan ada tapi sudah Terbawa Arus," ujarnya. 
 
Kepada Pemprov maupun Pemkab, harus lebih Fokus lagi, karena untuk mengamankan Pesisir Pantai, karena Rumah Warga yang berdekatan Langsung dengan Bibir Pantai, sehingga Penanganan Cepat sangat diharapkan.

Untuk sementara Warga yang Terdampak masih tinggal ditempat. Kalau di 2023 itu Pengungsi ada kurang lebih sekitar 500 Orang. 500 Orang Mengungsi selama 3 hari baik di Negeri Pasahari, Kobi ada juga dibeberapa Desa di Kobisonta.

"Karena memang Curah Hujannya tinggi disertai Angin juga Kuat dan Ombaknya besar. Butuh Perhatian Serius dari Pemprov Maluku maupun Pemkab Malteng," pungkasnya. (RP02) 

0 Comments:

Posting Komentar

 
Radar Pos © 2015. All Rights Reserved.
Top