RADAR POS, AMBON - Masyarakat Pengguna Kapal Cepat, Khususnya Rute Tulehu - Amahai PP, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) kini diresahkan dengan Kebijakan PT. Pelayaran Dharma Indah dengan menaikan Tarif dua kali Lipat dari Harga sebelumnya.
Kenaikan Tarif ini seiring dengan adanya Penambahan satu Armada Baru Milik Djoni Queljoe (Siong) yaitu, KM. Express Cantika 08 yang memiliki berbagai Fasilitas Premium seperti Ruang Kelas VIP Berkapasitas 252, VVIP 124 Penumpang.
Adapun Tarif yang ditetapkan untuk Kapal yang memiliki Bobot 392 Gross Tonage, untuk Kelas VIP Rp330 Ribu, sedangkan Kelas VVIP Rp355 Ribu.
Menanggapi Keluhan Masyarakat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, Rofik Akbar Afifudin mengaku telah mendapat Informasi Hal tersebut. Hanya saja, ia belum mengambil Sikap, dikarenakan belum mengetahui Pasti Kenaikan Tarif dikarenakan Faktor apa saja.
"Kami akan Undang yang Bersangkutan dalam Hal ini PT. Pelayaran Dharma Indah, atau turung Langsung ke Lapangan," kata Rofik kepada sejumlah Media dikantor DPRD Maluku pada, Senin (03/02/2025).
Walaupun demikian, Politisi PPP ini melihat Kenaikan Harga Tarif Kapal Cepat, disebabkan karena adanya Monopoli dalam Pelayaran, Terkhususnya Rute Amahai - Tulehu PP.
"Saya kira sudah ada mulai Jejak Monopoli disana, itu yang kemudian Pengusaha tersebut Semena-mena dalam Penetapan Harga, Waktu bahkan Penjualan Tiket diluar Pelabuhan itu yang tidak boleh terjadi kami sudah Identifikasi," ucapnya.
Terlepas Hal tersebut, Pihaknya akan tetap Berkoordinasi dengan PT. Pelayaran Dharma Indah, sehingga ada Kebijakan dalam Meringankan Beban Masyarakat.
"Intinya apakah Waktu dia keluar, tidak bersamaan dengan Kapal Reguler. Nanti kita liat, sekalipun VIP dan VVIP sebagainya tapi itu terlalu Mahal. Berapa sih Data Beli, Kemampuan Masyarakat. Apakah Kapal hanya Dinikmati oleh Orang-orang Elit Berduit saja. Pointnya kalau dia merubah Waktu biasa, tetapi kalau Misalnya Waktu Tempuh biasa yang Kapal Reguler/Ekonomi dia tetap Jalan, ya Terserah. Karena kalau dia Rubah maka Masyarakat tidak punya Pilihan, dia harus tetap Naik Kapal yang Mahal itu," pungkasnya. (RP02)
0 Comments:
Posting Komentar